
Keajaiban Istighfar
Sahabat Niaga, kali ini saya akan menulis sebuah kisah tentang keajaiban istigfar. Cerita ini saya sadur dari buku karangan Mas Saptuari Sugiharto dengan judul “Doa Tak tertolak”.
Sebuah kisah dari Imam Ahmad bin Hambal Rahimakumullah (murid Imam Syafi’i) yang juga dikenal sebagai Imam Hambali. Di masa akhir hidupnya beliau pernah bercerita;
“Suatu waktu ketika saya sudah berusia tua, saya tidak tau kenapa ingin sekali menuju sutau kota di Irak. Padahal tidak ada janji dengan siapapun di sana dan tidak ada hajat keperluan apapun..”
Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashrah.
Beliau lanjut bercerita;
“Begitu tiba di sana waktu sholat Isya, saya ikut sahalat berjamaah di mesjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya ingin beristirahat di mesjid itu..”
Begitu usai sholat dan jamaah mesjid itu bubar, Imam Ahmad ingin tidur di mesjid, tiba-tiba penjaga mesjid datang menemui Imam Ahmad sambil bertanya; “Kamu mau apa di sini,saikh?”
Penjaga mesjid itu tidak tahu kalau beliau adalah Imam Ahmad, beliaupun tidak memperkenalkan siapa dirinya untuk mendapatkan pelayanan khusus dari orang itu.
Di Irak waktu itu, semua orang kenal siapa Imam Ahmad, seorang ulama besar dan ahli hadist, sejuta hadist dihafalnya, sangat shahih dan zuhud. Zaman itu belum ada foto sehingga orang tidak tahu wajahnya, hanya namanya sudah terkenal ke seantero negeri.
Imam Ahmad menjawab, “Saya ingin istirahat di sini, saya seorang musafir.”
“Tidak boleh, tidak boleh ada yang tidur di masjid.” Jawabnya.
Imam Ahmad lanjut bercerita,
“Saya didorong-dorong oleh penjaga itu disuruh keluar dari dalam masjid, Setelah keluar masjid, dikunci pintu itu. Lalu saya ingin tidur di teras masjid saja.”
Ketika sudah terbaring di teras masjid penjaga itu datang lagi, dan berkata kasar kepada Imam Ahmad.
“Mau ngapain lagi syaikh di sini?” Katanya.
“Mau izin tidur di sini, saya musafir” Jawab Imam Ahmad.
Lalu Penjaga itu berkata;
“Di dalam masjid ga boleh tidur, di teras masjid juga ga boleh tidur, ini tempat ibadah.” Imam Ahmad diusir.
“Saya didorong-dorong sampai di jalanan.”
Di samping masjid itu ada penjual roti, rumahnya kecil untuk membuat dan menjual roti. Saat itu penjual roti ini sedang membuat adonan, sambil melihat kejadian Imam Ahmad didorong-dorong penjaga tadi.
Ketika Imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari jauh;
“Mari syaikh, anda boleh nginap di tempat saya, saya punya tempat untukmu, meskipun kecil.”
Kata Imam Ahmad, “Baiklah..”
Imam Ahmad masuk ke rumahnya, lalu duduk di belakang penjual roti yang sedang membuat adonan. Beliau tetap tidak memperkenalkan siapa dirinya, hanya bilang sebagai musafir..
Penjual roti ini punya keunikan, kalau Imam Ahmad mengajak bicara, dijawab seperlunya. Kalau tidak, dia terus membuat adonan roti sambil melafalkan istighfar..
“Astaghfirullah..”
“Astaghfirullah..”
“Astaghfirullah..”
“Astaghfirullah..”
Saat memberi garam,
“Astaghfirullah..”
“Astaghfirullah..”
“Astaghfirullah..”
“Astaghfirullah..”
mencampur gandum,
“Astaghfirullah..”
Dia senantiasa mengucapkan istighfar, Imam Ahmad memperhatikan terus penjual roti itu..
Lalu Imam Ahmad bertanya,
“Sudah berapa lama kamu lakukan ini?”
Orang itu menjawab;
“Sudah lama sekali syaikh, saya menjual roti ini sudah 30 tahun, jadi semenjak itu kebiasaan istighfar saya lakukan. Saya selalu memohon ampun kepada Allah kapanpun..”
Imam Ahmad bertanya;
“Apa yang kau dapatkan dari kebiasaan istighfarmu ini?”
Penjual roti itu menjawab;
“Masya Allah, banyak hajat yang saya minta Allah kabulkan.. semua yang saya minta Allah langsung wujudkan!”
Tiba-tiba orang itu melanjutkan, “Semua dikabulkan Allah kecuali satu hal, masih satu yang belum Allah beri.”
Imam Ahmad penasaran lantas bertanya;
“Apakah itu?”
Kata orang itu;
“Saya minta kepada Alloh supaya dipertemukan dengan Imam Ahmad bin Hambal.”
Seketika itu juga Imam Ahmad bertakbir, “Allahu Akbar..! Wahai penjual roti, Allah telah mendatangkan saya jauh dari Bagdad pergi ke Basrah, bahkan sampai didorong-dorong oleh penjaga masjid keluar samapi ke jalanan ternyata karena ISTGFARMU!!”
Penjual roti itu terperanjat, memuji Allah berulang-ulang, ternyata yang ada di depannya adalah Imam Ahmad yang sangat ingin ditemuinya.
Ia pun langsung memeluk cium tangan Imam Ahmad.
(Sumber: Kitab Manakib Imam Ahmad, diedit dari tulisan yang berdar)
Rasulullah pernah bersabda;
“Siapa yang menjaga istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan berikan rizki dari jalan yang tidak disangka-sangka.”

